Recent Posts

Jumat, 04 November 2016

Kisah Para Hafizh Part 01

Aku dilahirkan disebuah kampung pelosok dari keluarga miskin dikampung itu. Wajar saja, kalau aku disekolahkan di MI panti Asuhan. Setelah lulus Aku melanjutkan sekolah di SMP yang terpuruk kualitasnya. Ya, mau bagaimana lagi dari pada pada tidak sekolah. Alhamdulillah, pada jenjang SMA aku disekolahkan seorang donator di SMAIT Al-Ahzar sebuah sekolah favorit dan bermutu. Kebahagiaanku disekolah itu memompa semangatku sehingga hari-hari kujalani dengan giat dan semangat belajar. Ya, memang sudah nasib, Aku telah memaksa diri untuk belajar siang dan malam, mengurangi tidur tetapi tetap saja nilaiku jeblok. Takdir Allah, hanya berjalan 1 tahun, orang yang membiayai sekolahku menyatakan tidak bias membantu lagi. Akupun harus keluar dari sekolah favorit itu.

Kemudian aku direkomendasikan oleh seorang ustadz agar masuk pesantren panti asuhan setingkat SMA dikediri. Sempat terbetik dibenakku, panti asuhan lagi?, tetapi tidak masalah daripada dirumah malah disuruh bapak untuk kerja.
Subhanallah! Sesampai disana aku kaget! Ternyata pesantrennya sangat-sangat kecil. Disana aku harus makan nasi putih dengan lauk kerupuk dan kuah air putih yang digarami. Bahkan, adakalanya aku harus makan nasi saja tanpa lauk apapun.
Tetapi, disanalah aku memulai impianku untuk hafal Hafal Al-Quran dan disanalah kepribadianku berubah total. Aku berubah perkasa setelah berjiwa manja dan suka mengeluh. Kini aku siap menghadapi segala kesulitan apapun dalam hidup.
Singkat cerita, untuk mewujudkan impian hari demi hari aku lalui dengan menghafal step by step. Namun, aku mendapatkan kesulitan yang luar biasa ketika menghafal. Ya, aku memang menghafal dari nol dan disan bukan pondok tahfidz. Selain itu, pelajaran lainnya dimulai pukul 08.00 hingga ashar. Dengan demikian waktu untuk menghafal sangat sedikit. Jadi, wajar bila 7 angkatan sebelumku hanya satu orang yang bisa hafal Al-Quran, dan itupun karena sudah ada hafalan sebelumnya.
Karena impian menjadi Hafidz Al-Qur’an telah mendarah daging, akupun memperjuangkannya dengan gigih. Setiap jam 2 malam Aku menghafal hingga subuh. Selepas subuh Aku lanjutkan menghafal dan aku tidak akan keluar dari masjid hingga jam 7. Waktu istirahatpun aku pergunakan untuk menghafal. Tidak ada waktu kosong kecuali aku gunakan untuk menghafal. Tidak ada waktu istirahatpun aku pergunakan untuk menghafal. Bahkan ketika aku sakit dan mataku keluar nanah, kebiasaanku tidak aku liburkan sedikitpun. Semua ini aku lakukan demi hafal Al-Qur’an dan karena Aku yakin apa yang aku lakukan tidak Allah Sia-siakan. Alhamdulillah, impianku terwujud dalam rentang waktu 1½ tahun dan ketika lulus Aku mendapat predikat jawara kelas.

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html